Langsung ke konten utama

Secangkir Kopi Ajaib

2017, December

Kopi ya? kopi itu seperti sebuah magnet. Bisa menarik seseorang atau banyak orang untuk berkumpul bersama. Walau hanya untuk menghilangkan penat, mengurangi rasa kantuk, untuk mencairkan suasana saat membicarakan bisnis dengan rekan kerja atau bahkan dengan kopi juga bisa menciptakan momen indah dengan orang yang disayang.
Kopi dengan segala daya tariknya benar-benar seperti sebuah magnet. Aromanya, rasanya, warnanya dan dengan segala pesonanya, ia bisa menggoda banyak orang untuk mendekatinya. Orang-orang yang terlanjur jatuh cinta dengan kopi pasti lebih milih kopi dari pada yang lain seperti teh atau air putih. Beberapa orang juga kadang dibilang berlebihan saat mengatakan :
“aku tidak bisa hidup tanpa kopi”.
 Tolong,  jangan olok-olok mereka dengan kata “berlebihan” karena pada dasarnya memang seperti itulah mereka. Ada sesuatu yang kurang dalam hidupnya jika belum menyeruput kopi. Adakah yang seperti ini?
Kopi itu keren. Mengapa? Karena kopi itu bisa diminum pagi saat akan beraktivitas, bisa diminum siang saat mata lelah karena berkutat dengan pekerjaan, bisa juga diminum sore atau malam hari, saat sendirian, dengan teman-teman, dengan keluarga atau dengan orang lain yang di sayang. Kopi bisa ditemukan dimana saja. Bisa ditemukan di dapur, di warung, di minimarket, di pasar, di caffe, di mall bahkan di gunung sekalipun (buat para pendaki gunung yang suka bawa termos mini berisi kopi).
Kopi itu penuh warna. Kopi bisa diminum dengan diseduh menggunakan air panas, bisa berkolaborasi dengan es batu, bisa ditambah susu, ditambah creamer, ditambah float, bisa dibuat kue, buat yang sibuk kemana-mana si kopi juga bisa dibuat permen dan praktis dibawa kemana-mana dalam saku, bisa juga buat masker untuk merawat kulit, bahkan bisa juga buat penghilang bau tidak sedap.
Kalau saya di rumah suka minum kopi bersama ibu. Weekend bisa pulang ke rumah itu sesuatu yang membahagiakan sekali. Setiap pagi ibu selalu membuatkan saya secangkir kopi namun rasanya akan lebih nikmat jika diminum berdua dengannya. Sambil celup roti, biskuit, atau ditemani pisang goreng. Kenapa secangkir berdua? karena biar rasa kebersamaannya itu lebih terasa saja. Jika masing-masing dari kami membuat kopi sendiri-sendiri itu sudah biasa. Bersama-sama membuat kopi itu bagaikan sedang merangkai cerita indah seperti bisa diskusi ini gulanya mau berapa sendok? Ini kopinya enaknya yang kental atau yang biasa? Dia si Kopi akan lebih nikmat jika diminum bersama-sama dan ada saja topik yang jadi bahan seru untuk obrolan bersama ibu.
Keseruan juga terjadi saat minum kopi, misal melihat ibu minum terlebih dahulu lalu melihat ekpresi wajahnya yang terkena uap panas dari cangkir kopi dan selalu sukses membuat ngiler kalau memandangnya. Belum ditambah ekpresi ibu lainnya yang merem melek menyeruput kopi tersebut. Jadi pengen bilang “ayo buruan, aku juga ingin”. Gemes dan tidak sabar, tapi ya begitu, di sana lah serunya.
Lain cerita saat berada di luar rumah. Pernahkan merasa mengantuk saat jari sedang asyik menari di atas keyboard komputer atau laptop? Di saat pekerjaan mulai menguras energi dan tiba-tiba si Dia yang tidak tahu dari mana asalnya muncul. Dia itu si kopi. Tidak tahu dari mana datangnya namun tiba-tiba aromanya mengalihkan sejenak duniamu saat itu. Saat kekuatan mata hampir pada batasnya, si Aroma kopi bagaikan penyelamat yang membuat raga kembali terjaga. Lirik sana lirik sini diam-diam mencari siapakah gerangan yang membuat kopi? Ah! baunya menggoda dan jadi ingin ikut-ikutan membuat kopi. Hayo siapa yang pernah mengalami hal serupa?
Ketika aroma khas kopi memenuhi seisi ruangan kantor, seketika pula kenangan saat minum kopi bersama ibu di rumah muncul. Hanya saja itu kopi bukan buatan ibu. Itu hanya secangkir kopi milik seorang rekan kerja, bukan karena dia yang membuat, tetapi lebih karena aromanya tidak seperti aroma yang bisa memunculkan ekpresi menggemaskan seperti saat ibu menghirup dan menyeruput kopinya di rumah.
Di kantor tidak mungkin bisa membuat kopi seperti buatan ibu di rumah. Beli kopi mentah di pasar, lalu di sangrai sendiri dan rela berdiri hampir satu jam hanya untuk mengaduk kopi di atas tungku agar bisa gosong merata. Di kantor itu harus praktis dan andalannya adalah efisiensi kerja. Kopi sachetlah yang akhirnya menjadi pilihan untuk mengusir kantuk, menghilangkan rasa penat dan bernostalgia sejenak dengan bayangan senyum ibu di angan-angan.

Kopi Kapal Api, Jelas Lebih Enak.
Why?



Anak kos itu bebas menjelajah kemana-mana termasuk berburu kopi. Hasil tidak akan mengkhianati usaha. Jauh dari rumah dan mencari berbagai kopi sachet yang rasa dan aromanya sama dengan kopi buatan ibu mulai mencari di warung, minimarket dan mencicipi kopi milik teman di kantor akhirnya ketemulah dengan dia si Hitam Manis, kopi Kapal Api.
Berlebihan? Jelas tidak. Kenapa memilih Kapal Api? Jika Kapal Api di seduh maka aromanya alami dan tidak sangat kuat seperti kopi-kopi sachet lainnya. Aroma khasnya baru terasa saat hidung menari-nari di atas uap panas yang mengepul di secangkir kopi yang tersaji. Saya suka minum kopi di warung dan caffe bersama teman-teman, atau di rumah dan pernah juga mencicipi secangkir kopi di sebuah kedai sekitar pesisir pantai. Kopi tradisional yang bahkan ampas si Hitam Manis dalam cangkir terasa kasar saat meluncul di lidah. Orang sering menyebutnya dengan sebutan kopi sembur.
Kopinya sedap sekali dan bahkan dia bisa membuat saya dan orang-orang disekitar saya tertawa karena daya tariknya yang unik. Seperti kopi Kapal Api. Aromanya rumah sekali (seperti buatan ibu dan penjaga kedai kopi sembur). Rasanya juga membuat orang rindu sama memori-memori indah saat minum kopi dengan orang yang disayangi seperti ibu, bapak, dan teman-teman lain yang juga suka berkumpul dan selalu ada warna yang indah selain hitam saat menyeruput kopi.
Selamat ngopi dengan orang-orang tersayang.

kunjungi juga ya :  https://waktunyakapalapi.com/

Komentar

  1. wahh mantap kali lah aroma dari kopi kapal api ini buat menemani seharian.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hu um. . . Pas temen buat kopi, selalu pengen buka laci dan nyeduh kopi kapal api

      Hapus
  2. Kujuga ga bs hidup tanpa kopi haha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya. Mau digimanain juga ada yg kurang kalo nggak nyruput kopi. Walau cuma dikit 😄

      Hapus

Posting Komentar