27 Feb 2018
Surabaya
Ini susah menjelaskannnya. Intinya jika kamu sudah
menemukan titik terang dari mimpimu yang akan menjadi kenyataan, kamu hanya
perlu fokus padanya saja.
Ceritanya
begini:
Jadi sekitar bulan November atau Desember 2017 seingat
saya, saya menonton Stand Up Comedy di salah satu stasiun televisi nasional
bersama adik saya di rumah. Lalu saat kami berdua tertawa, saya bilang gini ke
adik:
“aku loh pengen banget
iso ndelok stand up comedy live teng. Asli pengen banget dan seru paling yo
kalau aku iso lungguh ndek kono, dadi salah siji penonton yang duduk ndek kono
(sambil nunjuk televisi)”
“saya
loh ingin sekali bisa lihat stand up comedy live teng (teng = penggilan akrab
adik saya). Asli ingin sekali dan seru paling ya kalau aku bisa duduk di sana
jadi salah satu penonton yang duduk di sana”
Impian saya nggak muluk muluk bisa lihat Dodit atau
bahkan Raditya Dika, pelopor stand up comedy di indonesia. Hihihi... serius.
Tapi di bulan Januari 2018 ada info tentang touring nya Bang Radit ke kota-kota
besar salah satunya di kota Surabaya.
Ia mengusung tema “Belajar
Jadi Kreator Kekinian sama Raditya Dika”
Oke fix, saya langsung daftar, bayar, lalu dapat
e-ticketnya.
Acara tanggal 27 Feb 2018 hari selasa jam 13.00 wib
dan saya udah jauh-jauh hari mempersiapkan cuti di hari itu. Masalah muncul di sini. Saat hati H saya dapat email
dari panitia bahwa acara diundur jam 19.00 wib. OMG!!! Lalu muncul pikiran
negative seperti:
1.
Jadi untuk apa saya cuti kalau acara
malam?
2.
Gila, acaranya malam dan saya harus
berangkat dari Gresik, mau naik apa?
3.
Busyet, acara kelar jam berapa kalau
dimulai jam 7 malam dan pulangnya naik apa? Terus kalau sampai malam, besok
kerjanya gimana? Takut kesiangan dan pikiran-pikiran negative lainnya muncul
satu persatu
Males banget yang mau berangkat, toh Cuma uang 100.000
masak iya ngebelain datang tapi nanti .... (pemikiran negative mendukung penuh
saya nggak hadir malam itu). lalu muncullah pemikiran positive yang nyeleneh .
pikiran itu adalah:
“Nekat,
berangkat, kalau tidak sekarang kapan lagi?”
Fix berangkat, nebeng salah satu rekan kerja sebut
saja ibu Silvi dan sampailah saya di ICBC Ballroom Surabaya pas jam 7 malam di
sana. Bersyukur banget karena:
1.
Acara
dimulai dengan penampilan tokoh utama tokoh idola, Raditya Dika dan
Pandu – (biasanya kalau ada acara gitu-gitu bintang tamu munculnya di
tengah-tengah atau di akhir acara)
2.
Niat ingsung ikut acara tersebut berharap
bisa mengikuti jejak bang Radit dalam berkarya entah itu melalui blog, karya
tulis, atau vlog, ternyata nggak hanya dapat ilmunya saja, tapi juga dapat bonus
kekocakan bang Radit dan Pak Pandu di atas panggung. Asli nggak kerasa 2 jam berlalu serasa lihat stand up comedy beneran.
Oh ini serius nyata Rani!!! Bukan lewat televisi. Seneng banget.
3.
Ditemenin biskuit cokelat better, saya nggak
di endors, Cuma saya suka cokelat, titik. Dan
itu sempurna untuk menemani saya malam itu.
4.
Pulang kemaleman, saya ditolak tukang ojek
yang mengantar saya ke Gresik dari Surabaya dengan alasan takut dibegal di
daerah Osowilangun. Beruntungnya lagi
ibu Silvi berkenan menampung saya untuk tidur di rumahnya (@Surabaya
#Kebraon). Lucunya lagi di sana saya bener-bener ngerasa jadi cewek banget, karena
bajunya bu Silvi kebanyakan Daster. Oke fix jam 23.00 wib saya memakai daster
warna pink. Hahaha untung sepi nggak ada yang lihat karena semua penghuni rumah
#keluarga bu Silvi semuanya sudah lelap tertidur.
Saya
senang dan sangat bersyukur malam itu. saya bahagia dan pelajaran penting dari
pengalaman saya tersebut adalah:
“jika
dia yang semu mulai menjadi nyata, kamu hanya perlu FOKUS dengan apa yang kamu
inginkan, berfikir positif bahwa semua akan baik baik saja, semua akan menjadi
sangat menakjubkan- keep believe, just do it, and bismillah”
#dibetterinaja #banyakbersyukur #yeee_ketemu_bang_Radit
#dibetterinaja #banyakbersyukur #yeee_ketemu_bang_Radit
Komentar
Posting Komentar