Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2017

Secangkir Kopi Ajaib

2017, December Kopi ya? kopi itu seperti sebuah magnet. Bisa menarik seseorang atau banyak orang untuk berkumpul bersama. Walau hanya untuk menghilangkan penat, mengurangi rasa kantuk, untuk mencairkan suasana saat membicarakan bisnis dengan rekan kerja atau bahkan dengan kopi juga bisa menciptakan momen indah dengan orang yang disayang. Kopi dengan segala daya tariknya benar-benar seperti sebuah magnet. Aromanya, rasanya, warnanya dan dengan segala pesonanya, ia bisa menggoda banyak orang untuk mendekatinya. Orang-orang yang terlanjur jatuh cinta dengan kopi pasti lebih milih kopi dari pada yang lain seperti teh atau air putih. Beberapa orang juga kadang dibilang berlebihan saat mengatakan : “aku tidak bisa hidup tanpa kopi” .  Tolong,  jangan olok-olok mereka dengan kata “berlebihan” karena pada dasarnya memang seperti itulah mereka. Ada sesuatu yang kurang dalam hidupnya jika belum menyeruput kopi. Adakah yang seperti ini? Kopi itu keren. Mengapa? Karena kopi itu bisa d

Keajaiban-Keajaiban di Kampus

2010 s.d 2014 Saya lulus kuliah 27 September 2014. Sedikit informasi bahwa bisa bekerja di sebuah kantor konsultan baik itu konsultan pajak atau akuntan publik itu bagi mahasiswa saat itu adalah sesuatu yang sangat membanggakan. Terlebih mendapat sebuah pekerjaan tepat 1 hari setelah satu minggu wisuda itu, Amazing banget. Tetapi sebelum saya menceritakan bagaimana begitu mudahnya saya bisa diterima bekerja langsung setelah saya lulus adalah karena cerita-cerita seru yang saya rajut saat kuliah dulu.             Saat kuliah saya juga bekerja di kampus sebagai penjaga kantin. Malu? Jujur nggak. Kenapa? Karena kantin yang saya jaga saat itu beda dengan kantin lainnya. “Kantin Kejujuran” kami menyebutnya. Saat menata jajan-jajan beraneka ragam di fakultas saya sering melihat kakak-kakak kelas yang menjadi asisten dosen riwa-riwi diskus ini dan itu dengan dosen mereka. Saya jujur sebenarnya iri dengan kakak-kakak kelas yang menjadi asisten dosen akuntansi saat itu. Jadi Asisten D

Puisi-Puisi Alam dan Cinta

Minggu, 1 November 2015 Saya bukan orang yang melankolis. Nggak ngerti puisi itu apa dan sering nggak “ngeh” kalau baca puisi orang. Sampai suatu hari ada seseorang yang membuat saya jatuh cinta dengan diski-diksinya yang bikin nge-jleb dan ngena banget di hati. Kadang saya berfikir, “kayak gini loh seharusnya puisi – sambil nunjuk karyanya beliau yang rajin diposting di media sosial”. Tapi kadang juga saya berfikir “atau mungkin saya nya aja ya yang nggak nyampe pemahamannya sama puisi-puisi yang nggak sengaja saya baca di beberapa koran [alias ilmu pengetahuan saya yang standar biasa-biasa aja]. Hehehe Saya ucapkan terima kasih sebelumya kepada bapak penginspirasi saya yang akhirnya nekat coba-coba menggoreskan pena dan menyusun diksi menjadi sebuah puisi menurut saya. Saya Luar Biasa Seneng karena: 1.       Jelaslah seneng karena ini puisi pertama saya yang dimuat di koran. 2.       Entah itu Cuma kebetulan, salah satu puisi saya isinya adalah isi hati yang terdalam

The Second : Cerpen

Minggu 29 Mei 2016 Ini cerpen kedua saya. Meski belum bisa dimuat skala nasional, setidaknya saya bisa bilang gini ke ibu “Bu, coba lihat, (sambil nunjuk koran) ini loh namaku dimuat di koran gara-gara ngirimi cerpen, keren opo ora?” hehehe.... Seneng bisa bikin ibu bangga dan senyum ngece gitu di dapur. Jujur ya cerpen ini terinspirasi dari bagaimana saya melihat karyawan yang kerja di pabrik kena PHK oleh perusahaan karena banyak faktor termasuk diantaranya penilaian kinerja atau karena efisiensi perusahaan. Kalau nggak tega denger cerita-cerita memilukan, jangan di baca ya, tapi kalau kepo, silahkan dibaca dan selamat menikmati cerita di bawah ini: Cerita ini bermula ketika Anita merengek kepada ibunya minta utuk dibelikan laptop. Lagi –lagi ibu Maria harus menghela nafas panjang petanda hafal sudah permintaan putri semata wayangnya itu. Kejadian yang menyayat hatinya selalu terulang setiap malam ketika Anita pergi meninggalkannya yang terlihat jelas mengabaik